Amoy Sexy part III

KLIK Gambar Untuk Memperbesar


Just Joke (Demo)

Amoy Sexy part II

KLIK Gambar Untuk Memperbesar

Pramugari Nakal

KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR

Bersetubuh Dengan Mama Tiri

Saat usia 10 tahun, Papa dan Mama bercerai karena alasan tidak cocok. Aku sebagai anak-anak sih nerima aja tanpa bisa protes. Saat aku berusia 15 tahun, Papa kawin lagi. Papa yang saat itu berusia 37 tahun kawin dengan Tante Nuna yang berusia 35 tahun. Tante Nuna orangnya cantik, setidaknya pikiranku sebagai lelaki disuia ke 15 tahun yang sudah mulai merasakan getaran terhadap wanita. Tubuhnya tinggi, putih, pantatnya berisi dan buah dadanya padat. Saat menikah dengan Papa, Tante Nuna juga seorang janda tapi nggak punya anak.
Sejak kawin, Papa jadi semangat hidup berimbas ke kerjanya yang gila-gilaan. Sebagai pengusaha, Papa sering keluar kota. Tinggallah aku dan ibu tiriku dirumah. Lama-lama aku jadi deket dengan Tante Nuna yang sejak bersama Papa aku panggil Mama Nuna. Aku jadi akrab dengan Mama Nuna karena kemana-mana Mama minta tolong aku temenin. Dirumahpun kalo Papa nggak ada aku yang nemenin nonton TV atau nonton film VCD. Aku senang sekali dimanja sama Mama baruku ini.
Setahun sudah Papa kawin dengan Mama Nuna tapi belom ada tanda -tanda kalo aku bakalan punya adik baru. Bahkan Papa semakin getol cari duit dan sering banget keluar kota. Aku dan Mama Nuna semakin akrab aja. Sampai-sampai kami seperti tidak ada batasan sebagai anak tiri dan ibu tiri. Kami mulai sering tidur disatu tempat tidur bersama. Mama Nuna mulai nggak risih untuk mengganti pakaian didepanku walaupun tidak bener-bener telanjang. Tapi terkadang aku suka menangkap basah Mama Nuna lagi berpolos ria mematut didepan kaca sehabis mandi. Beberapa kali kejadian aku jadi apal kalo setiap habis mandi Mama pasti masuk kamarnya dengan hanya melilitkan handuk dan sesampai dikamar handuk pasti ditanggalkan.
Beberapa kali kejadian aku membuka kamar Mama yang nggak dikunci aku kepergok Mama Nuna masih dalam keadaan tanpa sehelai benang sedang bengong didepan cermin. Lama-lama aku sengajain aja setiap selesai Mama mandi beberapa menit kemudian aku pasti pura-pura nggak sengaja buka pintu dan pemandangan indah terhampar dimata mudaku. Sampai suatu ketika, mungkin karena terdorong nafsu laki-laki yang mulai menggeliat diusia 16 tahun, aku menjadi bernafsu besar ketika melihat Mama sedang tiduran dikasur tanpa pakaian. Matanya terpejam sementara tangannya menggerayang tubuhnya sendiri sambil sedikit merintih. Aku terpana didepan pintu yang sedikit terbuka dan menikmati pemandangan itu. Lama aku menikmati pemandangan itu. Kemaluanku berdiri tegak dibalik celana pendekku. Ah, inikah pertanda kalo anak laki-laki sedang birahi? Batinku. Aku terlena dengan pemandangan Mama Nuna yang semakin hot menggeliat-geliat dan melolong. Tanpa sadar tanganku memegang dan memijit-mijit si otong kecil yang sedari tadi tegang. Tiba-tiba aku seperti pengen pipis dan ahh koq pipisnya enak ya. Akupun bergegas kekamar mandi seiring Mama Nuna yang lemas tertidur.
Kejadian seperti jadi pemandanganku setiap hari. Lama -lama aku jadi bertanya-tanya. Mungkinkah ini disengaja sama Mama? Dari keseringan melihat pemandangan ini rupanya terekam diotakku kalau wanita cantik itu adalah wanita yang lebih dewasa. Wanita berumur yang cantik dimataku terlihat sangat sexy dan sangat menggairahkan.
Suatu siang sepulang aku dari sekolah aku langsung ke kamarku. Seperti biasa aku melongok ke kamar Mama. Kulihat Mama Nuna dalam keadaan telanjang bulat sedang tertidur pulas. Kuberanikan untuk mendekat Mumpum perempuan cantik ini lagi tidur, batinku. Kalau selama ini aku hanya berani melihat Mama dari balik pintu kali ini tubuh cantik tanpa busana bener-bener berada didepanku. Kupelototi semua lekuk liku tubuh Mama. Ahh, si otong bereaksi keras, menyentak-nyentak ganas. Tanpa kusadari, mungkin terdorong nafsu yang nggak bisa dibendung, kuberanikan tanganku mengusap paha Mama Nuna, pelan, pelan. Mama diam aja, aku semakin berani. Kini kedua tanganku semakin nekad menggerayang tubuh cantik Mama tiriku. Kuremas-remas buah dada ranum dan dengan naluri plus pengetahuan dari film BF aku bertindak lebih lanjut dengan mengisap putting susu Mama. Mama masih diam, aku makin berani. Terispirasi film blue yang kutonton bersama temen -temen, aku tanggalkan seluruh pakaianku dan si otong dengan marahnya menunjuk-nujuk. Aku tiduran disamping Mama sambil memeluk erat.
Aku sedikit sadar dan ketakutan ketika Mama tiba -tiba bergerak dan membuka mata. Mama Nuna menatapku tajam.
"Ngapain Ndy? Koq kamu telanjang juga?" tanya Mama.
"Maaf ma, Andy khilaf, abis nafsu liat Mama telanjang gitu" jawabku takut-takut.
"Kamu mulai nakal ya" kata Mama sambil tangannya memelukku erat.
"Ya udah Mama juga pengen peluk kamu, udah lama Mama nggak dipeluk papamu. Mama tadi kegerahan makanya Mama telanjang, e nggak taunya kamu masuk" jelas Mama.
Yang nggak kusangka-sangka tiba-tiba Mama mencium bibirku. Dia mengisap ujung lidahku, lama dan dalam, semakin dalam. Aku bereaksi. Naluri laki-laki muda terpacu. Aku mebalas ciuman Mama tiriku yang cantik.
Semuanya berjalan begitu saja tanpa direncanakan. Lidah Mama kemuidan berpindah menelusuri tubuhku.
"Kamu sudah dewasa ya Ndy, gak apa-apa kan kamu Mama perlakukan seperti papamu" gumam Mama disela telusuran lidahnya.
"Punya kamu juga sudah besar, belom sebesar punya papamu tapi lebih keras dan tegang", cerocos Mama lagi.
Aku hanya diam menahan geli dan nikmat. Mama lebih banyak aktif menuntun (atau mengajariku). Si otong kemudian dijilatin Mama . Ini membuat aku nggak tahan karena kegelian. Lalu, punyaku dikulum Mama. Oh indah sekali rasanya. Lama aku dikerjain Mama cantik ini seperti ini.
Mama kemudian tidur telentang, mengangkangkan kaki dan menarik tubuhku agar tiduran diatas tubuh indahnya. Mama kemudian memegang punyaku, mengocoknya sebentar dan mengarahkan keselangkangan Mama. Aku hanya diam saja. Terasa punyaku sepertinya masuk ke vagina Mama tapi aku tetep diam aja sampai kemudian Mama menarik pantatku dan menekan. Berasa banget punyaku masuk ke dalam punya Mama. Pergesekan itu membuat merinding. Secara naluri aku kemudian melakukan gerakan maju mundur biar terjadi lagi gesekan. Mama juga mengoyangkan pinggulnya. Mama yang kulihat sangat menikmati bahkan mengangkat tinggi-tinggi pinggulnya sehingga aku seperti sedang naik kuda diatas pinggul Mama.
Tiba-tiba Mama berteriak kencang sambil memelukku erat-erat, "Andyy, Mama enak Ndy" teriak Mama.
"Ma, Andy juga enak nih mau muncrat" dan aku ngerasain sensasi yang lebih gila dari sekedar menonton Mama kemarin-kemarin.
Aku lemes banget, dan tersandar layu ditubuh mulus Mama tiriku. Aku nggak tau berapa lama, rupanya aku tertidur, Mama juga. Aku tersadar ketika Mama mengecup bibirku dan menggeser tubuhku dari atas tubuhnya. Mama kemudian keluar kamar dengan melilitkan handuk, mungkin mau mandi. Akupun menyusul Mama dalam keadaan telanjang. Kuraba punyaku, lengket sekali, aku pengen mencucinya. Aku melihat Mama lagi mandi, pintu kamar mandi terbuka lebar. Uhh, tubuh Mama tiriku itu memang indah sekali. Nggak terasa punyaku bergerak bangkit lagi. Dengan posisi punyaku menunjuk aku berjalan ke kamar mandi menghampiri Mama.
"Ma, mau lagi dong kayak tadi, enak" kini aku yang meminta.
Mama memnandangku dan tersenyum manis, manis sekali. Kamuipun melanjutkan kejadian seperti dikamar.
Kali ini Mama berjongkok di kloset lalu punyaku yang sedari tadi mengacung aku masukkan ke vagina Mama yang memerah. Kudorong keluar masuk seperti tadi. Mama membantu dengan menarik pantatku dalam -dalam. Nggak berapa lama Mama mengajak berdiri dan dalam posisi berdiri kami saling memeluk dan punyaku menancap erat di vagina Mama. Aku menikmati ini, karena punyaku seperti dijepit. Mama menciumku erat. Baru kusadari kalau badanku ternyata sama tinggi dengan mamaku. Dlama posisi berdiri aku kemudian merasakan kenikmatan ketika cairan kental kembali muncrat dari punyaku sementara Mama mengerang dan mengejang sambil memelukku erat. Kami sama–sama lunglai.
Setelah kejadian hari itu, kami selalu melakukan persetubuhan dengan Mama tiriku. Hampir setiap hari sepluang sekolah, bahkan sebelum berangkat sekolah. Lebih gila lagi kadang kami melakukan walaupun Papa ada dirumah. Sudah tentu dengan curi-curi kesempatan kalo Papa lagi tidur. Kehadiran Papa dirumah seperti siksaan buatku karena aku nggak bisa melampiaskan nafsu terhadap Mama. Aku sangat menikmati. Aku senang kalo Papa keluar kota untuk waktu lama, Mama juga seneng. Mama terus melatih aku dalam beradegan sex. Banyak pelajaran yang dikasi Mama, mulai dari cara menjilat vagina yang bener, cara menghisap buah dada, cara mengenjot yang baik. Pokoknya aku diajarkan bagaimana memperlakukan wanita dengan enak. Aku sadar kalo aku menjadi hebat karena Mama tiriku.
Sekitar setahun lebih aku menjadi pemuas Mama tiriku menggantikan posisi ayah. Aku bahkan jatuh cinta dengan Mama tiriku ini. Nggak sedetikpun aku mau berpisah dengan mamaku, kecuali sekolah. Dikelaspun aku selalu memikirkan Mama dirumah, pengen cepet pulang. Aku jadi nggak pernah bergaul lagi sama temen -temen. Sebagai cowok yang ganteng, banyak temen cewek yang suka mengajak aku jalan tapi aku nggak tertarik. Aku selalu teringat Mama. Justru aku akan tertarik kalo melihat bu guru Ratna yang umurnya setua Mama tiriku atau aku tertarik melihat bu Henny tetanggaku dan temen Mama.
Tapi percintaan dengan Mama hanya bertahan setahun lebih karena kejadian tragis menimpa Mama. Mama meninggal dalam kecelakaan. Ketika itu seorang diri Mama tiriku mengajak aku nemenin tapi aku nggak bisa karena aku ada les. Mama akhirnya pergi sendiri ke mal. Dijalan mobil Mama tabrakan hebat dan Mama meminggal ditempat. Aku merasa sangat berdosa nggak bisa nemenin Mama tiriku tercinta. Aku shock. Aku ditenangkan Papa.
"Papa tau kamu deket sekali dengan Mama Nuna, tapi nggak usah sedih ya Ndy, Papa juga sedih tapi mau bilang apa" kata papaku.
Selama ini papaku tau kalo aku sangat deket dengan Mama. Papa senang karena Papa mengira
aku senang dengan Mama Nuna dan menganggapnya sebagai Mama kandung. Padahal kalau Papa tau apa yang terjadi selama ini. Aku merasa berdosa terhadap Papa yang dibohongi selama ini.
Tapi semua apa yang diberikan Mama Nuna, kasih sayang, cinta dan pelajaran sex sangat membekas dipikiranku. Sampai saat ini, aku terobsesi dengan apa semua yang dimiliki Mama Nuna dulu. Aku mendambakan wanita seumur Mama, secantik Mama, sebaik Mama dan hebat di ranjang seperti Mama tiriku itu. Kusadari sekarang kalo aku sangat senang bercinta dengan wanita STW semuanya berawal dari sana.


Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Asmara Hutan Rimba

Pada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita (guru biologi) dan satu guru pria (guru olah raga). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu. Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa (saya memanggilnya Anisa) yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis usianya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman - teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara! termasuk Pak Martin guru olah raga kami itu.
Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Kata Pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.
Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.
Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.
Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.
Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. "Maaf" katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.
Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi? wow..Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi.
"Dingin banget" katanya. "Terang dingin, habis kamu bugil begini" jawabku.
"Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong?" pinta Anisa.
Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman
" Maaf Nisa?"
"Enggak apa-apa?!": sahutnya.
Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, "Dingin" katanya, aku peluk saja dia erat-erat. " Hangat bu?" tanyaku " iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya " pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat.
Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. "Kenapa?" tanya Anisa
" Maaf Nisa? " Jawabku.
" Tidak apa-apa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.
Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok 'Mr. Penny'ku. Tanganku mulai merogoh 'Ms. Veggy'nya Anisa, astaga! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari tadi. Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. 'Ms. Veggy'nya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.
Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula. Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia? kan belum kawin?
" Kamu kuat ya?" bisiknya mesra.
" Lumayan sayang?!" sahutku setengah berbisik.
" Biasa main dimana?" tanyanya
"Ada apa sayang?" tanyaku kembali.
" Akh enggak" jawabnya sambil melepas 'Ms. Veggy'nya dari 'Mr. Penny'ku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati 'Mr. Penny'ku tanpa rasa jijik sedikitpun. Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah 'Ms. Veggy'nya. Aku jilati 'Ms. Veggy' itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.
Aku sempat bertanya, "Bagaimana jika kamu hamil?"
" Don't worry!" katanya. Dan setelah dia memebersihkan 'Ms. Veggy'nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali 'Mr. Penny'ku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa 'Mr. Penny', dia kan belum nikah? tidak punya pacar? kata orang dia lesbi.
Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang 'Ms. Veggy'nya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok 'Mr. Penny'ku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.
Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan. Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.
Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun 'Mr. Penny'ku masuk ke 'Ms. Veggy'nya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan 'Mr. Penny'ku masuk kedalam 'Ms. Veggy'nya.
Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, 'Ms. Veggy'nya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir 'Ms. Veggy'nya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang 'Ms. Veggy'nya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, 'Mr. Penny'ku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu,
"Tahan ya?" pintanya. " Jangan dikeluarin lho?!" pintanya lagi.
Lalu dia menghisap 'Mr. Penny'ku dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan 'Mr. Penny'ku di 'Ms. Veggy'nya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia " keluar", dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang "keluar" dan oh, oh..oh..muncratlah air maniku dilubang 'Ms. Veggy' Anisa.
"Jahat kamu?!" kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. " Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu " Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.
Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Anisa menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata
" Aku suka kamu " Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi 'Mr. Penny'ku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, Pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku " keluar" karena tangan Anisa selalu memainkan 'Mr. Penny'ku sepanjang perjalanan di Taxi itu.
" Aku lemas sayang?!" bisikku mesra
" Biarin!" Bisiknya mesra sekali. " Aku suka kok!" Bisiknya lagi.
Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok 'Ms. Veggy'nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi? astaga lagi, Anisa sudah 'keluar' banyak, 'Ms. Veggy'nya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan. Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.
Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.
Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya. Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, "sakit rasanya" ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.
Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banya itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya.
"Aku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku " Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku.
Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium "Anisa". Dia setuju dan masih menenteskan air mata.
Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa. Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Temen Mudik


Amoy Sexy

KLIK Gambar Untuk Memperbesar

Model Sexy

KLIK GAMBAR Untuk Tampilan Penuh

SMA Nakal

KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR

Binalnya Istriku

Akhirnya kuselesaikan juga tugas dinasku selama empat bulan penuh di Australia. Aku pulang mem-bawa setumpuk laporan hasil kerja yang nantinya kuserahkan pada boss. Beruntung tadi malam aku masih sempat jalan jalan di pusat kota Perth dan tak lupa mengunjungi sex shop terbesar disana seperti yang dipromosikan teman teman. Kubeli beberapa sextoys dan puluhan dvd bokep sebagai cenderamata buat istri tercinta dan beberapa kolega. Harganya relative lebih murah dibanding beli di dalam negeri. Pukul enam pagi waktu setempat aku terbang kembali ke negeri tercinta. Setelah transit di beberapa bandara akhirnya jam empat sore aku mendarat dibandara A Yani. Setelah kudapatkan semua barang bawaanku, aku selekasnya beranjak keluar. Kulihat istriku berdiri di ujung koridor. Mengenakan kaus ketat tanpa lengan yang dipadu blouse mini setengah paha membuat ia terlihat sangat cantik dan meng gairahkan. Ada sebatang rokok tergamit di jarinya. Kami berpelukan sejenak melepas setumpuk kerinduan. Lalu kukecup bibirnya. Setelah itu aku bermaksud mengajaknya pulang.

Proses EXE [ ML ] [Repost]

KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR





PNS Bandung (mediaf*re)

KLIK Gambar Untuk Memperbesar
imagebam.com

liony SMU (Link Mediaf*re)

KLIK gambar untuk memperbesar

Cewek Bispak SMP Bandung

Kisah ini terjadi saat aq masih duduk di kelas SMP. Di kelasku ada cewek namanya Susi, anak ini memang terkenal genit. Padahal sebenarnya orangnya biasa2 aja gak terlalu istimewa tapi karena sifatnya yang ramah dan gampangan itu yang membuat dia banyak dikerubutin teman2 cowok termasuk aq. Diantara sekian banyak cowok ada satu yang paling getol dekat2 ma Susi, namanya Rudi. Setiap kali aq melihat Rudi mendekati Susi maka tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Susi.
Pernah suatu ketika saat pelajaran Kesenian, Susi yang duduk sendirian karena teman satu mejanya tidak datang pindah tempat duduk ke tempat Rudi yang memang duduk sendirian dibarisan paling belakang sudut, bersebelahan dengan mejaku.

Widya

Babysitter Tetangga

Aku tinggal di komplex perumahan, disitu banyak pasangan muda yang mempercayakan anak balitanya ke para babay sitter. Kalo pagi banyak babyish aide yang ngumpul depan rumahku, memang rumahku rada tusuk sate, sehingga kayanya strategis buat ngerumpi, palagi praktis gak da mobil yang lalu lalang. Kalo lagi dirumah aku suka memperhatikan para babyish aide itu. Umumnya si tampang pembokat yang dipakein seragam babyish aide yang umumnya kalo gak putih, blush atau birumuda warnanya. Tapi ada satu yang laen dari yang laen. Kalo yang laen kulitnya pada sawomatang, yang satu ini putih, manis lagi, gak da tampang pembokat deh. Bodi sih gak kliatan kemontokannya, maklum kan seragam babyish aide blush yang dipakenya rada kebesaran kayanya, sehingga menyamarkan lika liku bodinya.

Arisan Berondong Tante Girang

Tulisan ini diangkat berdasarkan kisah dan pengalaman yang sesungguhnya dengan nama pelaku serta tempat yang telah diubah. Apabila terdapat kesamaan nama maupun tempat peristiwa dalam tulisan ini, hal itu hanya merupakan suatu kebetulan belaka dan tidak ada hubungannya dengan siapa pun juga.“Apa yang akan aku lakukan di sini?” pikirku ketika tiba di depan pintu gerbang villa itu. Villa tersebut terletak di sebuah bukit terpencil di tengah kerimbunan hutan pinus. Untuk sampai di sana kita harus melalui sebuah jalan kecil yang merupakan jalan pribadi yang menghubungi villa tersebut dengan jalan utama.

Di Grepe Bapak

Anak Sekolah Esek Esek

“ emangnya gua takut , sama eloe , biar eloe anak orang kaya gua gak takut “ kata anak muda berseragam putih abu abu itu . Tiba tiba , satu pukulan telak mendarat di pelisisnya , anak muda itu terjatuh , tapi dia tak mengalah , kakinya segera balas menendang .
Dua orang temannya langsung mengeroyok pemuda itu . Saat itu keamanan sekolah datang , dua orang di antaranya , kabur . dan satpam melerai perkelahian itu . Mereka berdua di bawa ke kantor kepala sekolah .
“ Tommy , Tommy lagi lagi kamu , mau jadi apa sih kamu ?” kata kepala sekolah itu .

ABG Melayu Bugil

Akibat Terjun Ke Dunia Politik

Ini adalah kisah tentang Venna Melinda (37 tahun), seorang anggota DPR yang dulunya adalah seorang artis sinetron yang populer pada dekade 90an, selain itu ia juga pernah menjadi puteri Indonesia tahun 1994. Politisi yang sekarang bergabung dengan partai berlambang bintang merah putih bersudut tiga ini memang terkenal pantang mundur dengan apa yang dia perjuangkan dan memegang prinsip. Hari itu, sang ibu beranak dua yang masih terlihat cantik ini sedang bersiap menuju ke kantornya di pusat kota. Hari itu Venna mengendarai mobil sedan Honda Jazz merahnya. Pukul 5 dini hari ia telah berangkat untuk menghindari macet. Suaminya, Ivan, sedang berada di luar kota sementara sopirnya sedang izin pulang ke kampungnya.

Akibat Merokok Di WC Sekolah

Namaku Erlina atau biasa dipanggil Lina. Umurku 17 tahun dan masih sekolah di sebuah SMA swasta di Jakarta. Bukannya narsis, tapi banyak yang bilang wajahku cantik sehingga tak heran jika banyak cowok yang mengejarku. Selain wajahku yang manis aku juga memiliki kulit yang putih mulus. Tapi yang lebih kubanggakan adalah dadaku yang berukuran 34B yang untuk ukuran anak seusiaku, ukurannya cukup besar dengan puting berwarna merah kecoklatan, karena sering kupelintir-pelintir. Cerita ini bermula ketika aku ketahuan sedang merokok di WC sekolah. Ya…aku memang pecandu berat rokok. Sehari bisa habis sebungkus. Kalau sudah pingin ngerokok aku sering curi-curi di WC sekolah. Seperti siang itu, setelah pulang sekolah aku langsung ke toilet wanita dan mengeluarkan rokok dari tasku. Sambil menunggu sopirku yang memang sering datang telat, aku mulai menyalakan sebatang rokok. Suasana sekolah sudah sepi karena siswa dan guru-guru sudah pada pulang, makanya aku berani. Lagi asik-asiknya merokok aku dikagetkan oleh dua orang yang membuka pintu kamar mandi. Ternyata mereka adalah penjaga sekolahku, Pak Togar dan Kiryo. Aku pun ketangkap basah dan tak bisa mengelak. Mereka menuduhku melakukan pelanggaran berat di areal sekolah dan harus dilaporkan. Tentu saja aku tidak menginginkan hal itu terjadi. Bisa dibayangkan jika sampai kejadian ini diketahui kepala sekolah maka aku pasti dipecat dari sekolah ini. Aku tidak mau sampai dipecat sehingga terjadi perdebatan dan tawar-menawar di antara kami. Aku menawarkan sejumlah uang kepada kedua penjaga seklah itu. Kemudian Kiryo sesuatu pada Pak Togar, entah apa yang dibisikkan lalu keduanya mulai cengengesan melihat ke arahku.

Cewek Mandi Sambil Masturbasi

Hari ini aku libur, jadi bangunnya agak siang dari biasanya, apa lagi semalam aku tidur hampir dini hari karena asyik membuka mail box dan membalas email-email yang masuk. Ada seorang pembaca yang gentleman mengirimkan email padaku, isinya biasa-biasa saja dan sopan. Awalnya seperti email-email lain yang kubalas, selalu kucantumkan persyaratan yang kuinginkan bila mereka ingin melanjutkan berkenalan dan mengobrol denganku.Pembaca yang satu ini lain daripada yang lain karena tanpa banyak komentar, pada email berikutnya langsung dia memberikan persyaratan yang kuminta. Aku pun berbagi foto dan berkirim email dengannya. Terus terang simpatik sekali dia,

ABG Ngeseks Di Kelas

ABG ML di Taman


Cewek Penjaga Rental VCD

“Ah.. ini Mas ada kok..”“Oh ya..,”
Aku lalu memeriksa CD itu, kucuri pandang ke susu yang montok itu. Memang kalau makin dekat makin jelas tonjolan susu rina ini, putingnya nampak tonjolannya di tengah-tengah gundukan payudaranya. Rina mengerti gelagatku yang terus mengamati susunya itu.
“Mas.., mana lagi..? Kok jadi bengong..!”
“O.. ini Mbak.., nomer 40,” aku kaget sekali tiba-tiba diperingatkan seperti itu.
Aku sengaja memesan nomor yang baling bawah, sehingga Rina nanti bisa menunging membelakangiku. Rina berdiri, dan ternyata dia langsung mencari dari deret yang paling tengah, otomatis dia sedikit menungging. Wow.., ini baru pemandangan yang tidak kalah serunya deh.. Pantat dan belahan pantat Rina benar-benar asli dan oke sekali, kelihatan di selakangannya agak menjorok ke dalam gundukan tempat vaginanya singgah. Wah.. penisku tidak sadar sudah setengan tegak pengaruh dari pantat montok Rina itu.

Darah Perawan Calon Sekretaris

Aku sudah berkeluarga, tapi aku punya WIL yang juga sangat kucintai. Aku sudah menganggap ia sebagai istriku saja. Karena itu aku akan memanggilnya dalam cerita ini sebagai istriku. Dari obrolan selama ini iamengatakan bahwa ia ingin melihatku 'bercinta' dengan wanita lain. Akhirnya tibalah pengalaman kami ini.

SMA BUGIL (FULL HD PICTURES)

KLIK Gambar Untuk Memperbesar
5570498 vitud1za4ahrrsucpz9e

Daripada Jajan Diluar

Tia memberikan HP-nya kepada kakak iparnya untuk memperlihatkan foto-foto yang diambilnya dari HP suaminya, Bram. Citra, kakak ipar Tia, menyandarkan punggung ke kursi salon yang didudukinya sambil membuka satu per satu foto-foto itu. Di cermin terlihat pantulan muka Tia yang cemberut.“Oo,” gumam Citra tanpa ekspresi, “Beginian. Dasar Bram. Penyakit lama, nih”.
Tia agak kesal melihat kakak iparnya—merangkap pemilik salon tempat mereka berdua ngobrol—‘biasa saja’ melihat foto-foto perempuan lain yang membikin Tia dan Bram bertengkar dua hari lalu. Waktu itu Tia makin marah ketika Bram mengakui bahwa perempuan-perempuan itu PSK.
“Penyakit lama, Kak Citra? Apa dari dulu Mas Bram memang suka jajan?”
“Emmm…” gumam Citra sambil mengambil sebatang rokok dari bungkusnya yang ada di meja, “Iya sih. Lho kamu kok malah baru tahu. Gimana. Kamu kan istrinya.”

Dewi Kelainan Seks

Halo semuanyaaa… Namaku dewi (ini nama asli loh,, banyak orang yg bernama dewi, jadi aku tidak takut membaritahu nama asliku) dan aku bekerja sebagai authority sd di sekolah negri di kotaku. Sekolah ini bukanlah sekolah favorit, apalagi gedungnya kecil yang menyebabkan jumlah muridnya juga tidak terlalu banyak..
Namun aku menikmati saat2 bekerja disini,, karena di tempat inilah aku bisa menyalurkan admiration dan ketertarikan seksku yang sedikit (banyak sebenarnya)menyimpang.. Tapi aku akan menceritakan sedikit tentang diriku terlebih dahulu.
Sejak kecil aku sudah memiliki ketertarikan yang lumayan besar terhadap seks. Aku menonton vidio porno pertama kali kelas 6 sd. Video itu milik temanku. Sebenarnya dia enggan meminjamkannnya kepadaku. Sehingga dia memberi syarat untuk memmperlihatkan celana dalamku. Namun karena keingintahuanku yang besar, akupun menyingkapkan rokku di depannya selama sepuluh menit dan berhasil membujunknya untuk meminjamkan video itu padaku..
Dan itulah pertama kalinya aku menonton vidio porno, dan akupun mencoba bermasturbasi kira2 6 bulan kemudian. Aku tidak langsung mencobanya karena takut kenapa2, namun akhirnya aku tidak tahan juga. Tetapi selain hal itu, ada satu hal lagi yang baru kusadari ketika itu aku mencoba bermasturbasi. Entah kenapa ketika aku akan mencapai orgasme, bayangan wajah temanku yang sedang melihat celana dalamku muncul secara tiba2. Dan ternyata aku sangat menyukai sensasi ketika ia melihat celana dalamku. Aku menjadi bergairah ketika mengetahui ada orang yang memandangi tubuhku. Anehnya, aku sama sekali tidak tertarik untuk mengajaknya untuk berhubungan suks. Yang aku bayangkan hanyalah ketika aku mempertontonkan celana dalamku. dan ketika itulah aku menyadari bahwa aku adalah seorang eksibisionis (walaupun ketika itu aku belum tahu istilahnya). Namun itu membuatku ingin melakukannya lagi. Namun hal ini cukup sulit karena aku tidak ingin memberikan citra buruk ke keluargaku..
Sejak itu aku hanya beberapa kali sempat mempraktekkan fantasiku. Dan inlah yang batten menyenangkan.
Ketika itu aku sudah kelas 2 smu. Waktu itu hari udah abscessed dan dirumahku sedang tidak ada orang. Dan aku sedang menonton bokep yang kupinjam dari temenku ketika aku mendengar ketukan pintu rumahku. Tadinya ku diamkan saja, karena aku sedang asyik meraba-raba tubuhku sendiri. Namun aku mendengar suara anak tetanggaku yang memanggil-manggil. Katanya dia ingin mengambil layang-layang yang terjatuh ke belakang rumahku. Lalu tiba-tiba muncul ide gila di kepalaku. Dan aku pun keluar kamar dengan hanya memakai singlet dan celana dalam..
Lalu aku membuka pintunya sedikit sehingga tubuhku tidak terlihat dari luar. setelah berpura-pura menanyakan maksud kedatangannya, akupun mempersilahkannya masuk. Ketika dia sudah masuk dan melihatku secara jelas, dia sangat terkejut melihatku berpakaian seperti itu. Dan kulihat dia terpana memandangi celana dalamku. “heeh, ngeliatin apa kamu dek??” kataku. “eh, gak. Maap kak gak sengaja.” katanya dengan malu-malu. “halah kamu” kataku sambil tersenyum kepadanya mengisyaratkan bahwa aku tidak marah. Dia pun hanya menundukkan wajahnya dengan malu.
Lalu ketika mengantarkannya kebelakang rumahku, akupun mendapat ide yang lebih gila lagi. Aku berhenti di depan pintu kamar mandi, dan berkata padanya “eh, bentar yah kakak kepingin pipis”. “yaudah, kakak pipis aja” katanya. Dia benar-benar gak tahu apa yang akan kulakukan. Lalu aku masuk kekamar mandi, namun aku berhenti di depan pintu dan membuka singlet dan celana dalamku tanpa menutup pintunya dan dia masih berdiri persis di depan pintu. Setelah itu aku membalikkan badanku dan terlihatlah ekspresi yang selama ini menjadi fantasiku. Yaitu wajah kekanakan seorang bocah yang merona merah malu-malu ketika melihat tubuh seorang gadis.
Namun kegilaanku belum berhenti sampai disitu, aku pun berjongkok dan mengeluarkan pipisku yang memang sedang banyak waktu itu. Dan karena kami sedang berhadapan (walaupun dibatasi pintu kamar mandi), air pipisku muncrat melewati batas kamar mandi. Kecingku menggenangi telapak kakinya dan sedikit mengguyur lututnya. Dia hanya terdiam memandangi memiawku yang masih berbulu halus ini dan tidak memperdulikan air kencingku yang membasahi kakinya. aku benar-benar sangat menikmati saat-saat ini. Sempat terpikir untuk bermasturbasi langsung di hadapan dia, namun aku berhasil menahan nafsuku. Setelah selesai, aku tidak membersihkan memiawku dan bangkit berdiri di samping dia. Lalu aku menarik bagian bawah baju anak itu dan memakainya untuk mengelap memiawku. Lalu aku berkata padanya ” sory yah dah numggu” sambil tersenyum semanis mungkin. Dia benar-benar tidak mempercayai apa yang sudah kulakukan dan hanya berguman gak jelas menjawab perkataanku lagi. “hei, jadi gak mau ngambil layangannya??” tanyaku karena dia cuma diam bengong sambil mengendus bajunya yang kupakai untuk cebok. “eh j.. jaddi kaak” katanya dengan suara bergetar”. “Yaudah ayo” kataku sambil menggandeng tangannya..
Sesampainya di belakang rumahku, aku menyenggol jemuranku dengan sengaja sampai membuat baju-bajuku terjatuh. Dan dengan membelakangi bocah itu, aku lalu menuunggingkan pantatku setinggi mungkin sambil mengambil kembali jemuran yang terjatuh. Aku yakin bahwa anusku akan terlihat dengan jelas. Setelah selesai, akupun memberikan layangannya dan mengantarnya ke depan pintu. Namun aku memintanya untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapapun. Dan dia pun hanya mengangguk tanda mengerti..
Setelah itu aku kembali kekamarku, dan bermasturbasi dengan ganasnya, dan aku melakukan itu berkali-kali sampai-sampai badanku terasa sangat lemas. Bocah tersebut sama sekali gak tahu bahwa dia udah memberikan kenikmatan yang luar biasa kepadaku..
Beberapa tahun setelah itu aku diterima bekerja di sebuah sekolah negri di kotaku. Sebetulnya aku tidak mengharapkan kejadian indah di masa lalu tersebut untuk terjadi lagi. Karena aku berpikir susah mencari kesempatannya. Dan yang bisa kulakukan hanya dengan memakai rok yang agak pendek namun masih dibawah lutut dan duduk dengan mengengkangkan kakiku sedikit. Aku sangat berhati-hati melakukan ini dan tidak bisa terlalu sering, karena biasanya mereka akan bercerita dengan teman-temannya..
Kesempatan itu kudapat ketika aku diangkat menjadi authority bp. Aku gak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku langsung merencanakannya di minggu kedua jabatanku. Aku mencari murid-murid yang pendiam dan penurut lalu mencari berbagai alasan untuk memanggilnya keruangan bp. Untungnya ruangan bp ini terpisah agak jauh di gedung bagian belakang. Sebetulnya tadinya ini bukan ruangan bp, tetapi cuma ruang 4×4 untuk menymimpan beberapa perlengkapan sekolah. Namun aku meminta kepala sekolah untuk mengubah ruangan tersebut untuk menjadi ruang bp dengan alasan untuk memudahkan mengobrol dengan murid-murid yang cenderung menutup diri ketika dihadapan guru-guru lain..
Nah kembali ke cerita. Korban pertamaku bernama niko. Dia murid kelas enam yang biasanya memiliki nilai-nilai yang dukup baik namun prestasinya menurun ketika aku menjadi wali kelasnya. Aku tahu dia tidak berkonsentrasi belajar karena aku selalu memandanginya dan tersenyum padanya ketika yang lain tidak memperhatikan. Wajahnya tidak menarik, karena itu aku yakin dia akan menjadi salah tingkah ketika kupandangi dan dia memang kurang populer di kalangan teman-teman seangkatannya. Murid-murid yang seperti inilah yang selalu menjadi korbanku. Karena biasanya mereka akan menuruti perintahku..
Hari udah siang ketika dia mengetuk pintu ruang kerjaku. Sudah waktunya pulang sekolah dan biasanya murid-murid langsung pulang kerumahnya. aku sudah menyuruhnya memberitahu orang rumah yang menjemputnya bahwa dia kupanggil keruang bp untuk membicarakan nilainya dan akan mengantarnya pulang setelah selesai. Akupun mempersilahkannya masuk. Lalu akupun berbasa-basi dengannya beberapa menit lalu aku dengan sengaja menjatuhkan pulpenku ke seberang meja dan memintanya mengambilkannya untukku. Tentu saja ketika dia mengambilnya aku langsung mengangkangkan kakiku selebar-lebarnya, memperlihatkan celana dalamku yang berwarna biru muda, lalu langsung menutupnya kembali..
Setelah ia duduk kembali wajahnya memerah dan dia menjadi gugup. Lalu kutanya padanya “niko, wajah kamu merah banget, kamu sakit yah?”. Kupegang keningnya lalu lehernya, trus menyusuri pipinya dan terakhir kusentuh bibirnya dan kumasukkan jariku kedalam mulutnya. Dia tersentak kaget, tapi tetap diam aja. Mungkin dia berpikir, “kapan lagi bisa mengemut jari authority kesayanganku”. Lalu aku mengeluarkan jariku dan kuemut jariku yang tadi dan meludah sedikit ke telunjukku dan kumasukkan lagi jariku kemulutnya dan berkata padanya “tuhkan, lidah kamu anget, kamu sakit yah??” kataku. Dia cuma menggeleng perlahan, dan mulai menghisap-hisap jariku. Aku membiarkannya beberapa menit lalu duduk kembali kekursiku, dia kelihatan kecewa, “tenang aja akan kuberikan yang lebih baik nanti” kataku dalam hati.
Lalu aku mulai bertanya soal niali-nilainya yang mulai menurun, dan menanyakan sebabnya. Dia berkata selama ini dia tidak bisa berkonsentrasi selama di kelas. Lalu ketika aku bertanya kenapa, dia tidak mau menjawab. Akupun memaksanya menjawab dan mulai membujuknya. Kukatakan padanya, bahwa sangat penting untuk mengetahui sebabnya karena dia harus menghadapi ujian nasional sebentar lagi dan kalau kami tidak mengetahui alasanya maka pertemuan ini hanya sia-sia saja. Lalu dia pun berkata dengan suara pelan dan bergetar, “sebenarnyaa.. ni..niko suka sama ibu”. Lalu aku berpura-pura terkejut, dan tersenyum semanis mungkin. “niko, emangnya kamu udah bisa suka sama cewek?? Lagipula kenapa kamu malah sukanya sama ibu, temen-temen kamu kan banyak yang cantik-cantik?”. “so.. soalnyaaa, ibu lebih cantik sih. Niko selalu memandangi wajah ibu keitka ibu mengajar.” “kalo itu si ibu juga tau kok, tp ibu kira kamu ngeliatin ibu dengan serius karena berkonsentrasi dengan pelajaran. Tapii.. ada satu yang aneh ni.”. “apa tu bu??” “kok sewaktu ibu duduk di meja di kosong di depan kamu, kamu jadi ngeliat paha ibu si?? Kamu sebenarnya suka ato nafsu ama ibu??” kataku dengan berani. Anak itu langsung menjawab dengan ketakutan “ah gak kok bu, mungkin waktu itu niko lagi ngelamun.” “haduh kamu gak perlu bohong kok sama ibu. Tadi aja kamu berlama-lama ngambil pulpen ibu karena ngintipin ibu kan??”. “ah ng.. gak kok bu, tadi..” “niko..” kataku langsung memotongnya, “kalo nilai kamu turun gara-gara ngeliatin celana dalam ibu kan kamu sendiri yang rugi?? kalo cuma celana dalam si kamu boleh liat kapan aja kok.” Setelah berkata begitu aku berdiri dan duduk di atas meja sambil membuka lebar kakiku. Kakiku yang sebleh kiri kunaikkan ke atas meja dan yang sebelah kanan kuletakkan di sela-sela kedua pahanya. Dan jempol kakiku mulai memijit titinya. “tuh kamu boleh liat sampe puas. Sayangkan kalo cuma gara-gara ini nilai kamu jatuh sayang??”. Dia benar-benar syok melihat pemandangan indah itu tepat di hadapannya. Sampai-sampai dia lupa menjawabku. Lalu aku menarik wajahnya ke arah selangkanganku sampai menempel dengan celana dlamku, lalu kukepit kepalanya dengan kedua pahaku dengan berhati-hati untuk memberinya ruang untuk bernafas. Sensasinya benar-benar luar biasa, mememkku sudah sangat basah dan membara di balik celana dalamku. Apalgi selama melakukan ini, aku terus bercakap-cakap dengannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa..
Setelah agak lama, aku melepaskan kepitan pahaku, dan berdiri membelakanginya. Sekali lagi aku menarik kepalanya namun kali ini ke arah pantatku, dan yang membuatku menyukai anak ini, dia diam saja menurut. Kutempelkan wajahnya dalam-dalam ke pantatku. Dan bisa kurasakan dia menghirup nafas dalam-dalam. Kelihatannya dia sangat menyukai balm pantatku. Dan kali ini juga, aku tetap bercakap-cakap dengannya. Setiap kali dia berbicara, angin dari mulutnya membuat anusku terasa geli dan sangat merangsangku. Karena tak tahan lagi, aku menyusupkan jari ke ke dalam celana dalamku dan mulai bermasturbasi. Lalu aku menyuruhnya menggesek-gesekkan wajahnya di pantatku. Dia pun menurut aja tanpa banyak tanya. Lalu akupun bermasturbasi sampai puas. Aku pun m,ulai mendesah-desah kenikmatan, berkali-kali kupanggil namanya, ” niikoo… oooh.. aaah… ayo tempelkan wajah kamu lebih dalam lagi nak..” “iii ya bu…” ketika dia menjawab, lagi-lagi nafasnya membuat geli anusku dan nafsukupun semakin menjadi. “oooh ibu mau keluar nih,, aaaah.. ssst.. aaah… ssst.. nikmat banget” Aku yakin walaupun dia belum mengerti apa yang sedang kulakukan, dia juga sangat menikamati permainan ini.
Setelah itu, aku duduk kembali diatas meja, lalu menyuruhnya menurunkan celana dalamku. Dia pun menurut dan, dengan bergetar dan gugup dia mulai menarik celana dalamku sampai terlepas. Lalu aku pun melebarkan kuedua kakiku dan memperlihatkan mememkku padanya. aku hanya diam aja, aku menunggunya untuk mencium memiawku tanpa kuperintahkan. dan benar saja, perlahan-lahan dia mulai mendekatkan wajahnya ke memiawku. Pertamanya dia cuma menciuminya saja, lalu kuajarin dia cara-cara yang bisa membuatku nikmat, dan dia cukup cepat belajar. Sebentar saja aku sudah mulai menikmati permainannya. “ooooh.. enak banget sayang.. jilatin terus memiaw ibu,, aah… Ntar ibu kasi kamu nilai yang bagus deh. ooh… terus sayang.. ibu keluar nih… aaah sssst… enak banget jilatan kamu…”..
“makasih ya nikoo..” kataku padanya dengan manja. “niko juga seneng kok bu. Niko mau kok kapan aja ibu mau dijilatin lagi” akupun tertawa dan berkata lagi “aduh baik banget kamu. Eamangnya kamu suka banget yah sama ibu??” “iya bu, niko mau disuruh apa aja sama ibu.” katanya. ” ah yang bener kamu??? kalo gitu kamu mau gak minum pipis ibu?? dari tadi ibu dah nahan pipis tapi ibu males ke kamar mandi ni.” dia memandang wajahku tidak percaya, “tp pipis itu kan jorok bu??” “Loh katanya kamu suka sama ibu, masa pipis ibu aja kamu gak mau minum si sayang??? apa lagi kalo ibu suruh kamu makan tai ibu??” “eeh.. ni.. niko mau kok bu. Terserah ibu aja deh”. Lalu aku pun menarik wajahnya dengan sedikit kuat karena aku juga sudah sering menghayalkan hal ini. dan aku mulai mengencingi mulutnya, dan ternyata dia cukup menyukainya karena dia meminum kencingku dengan cepat agar tidak tumpah kemana-mana. Setelah keluar semua, aku menyuruhnya menjilati memiawku sampai bersih..
Setelah selesai, akupun brpakaian, dan duduk kembali ke kursiku. “niko, kamu gak boleh nyeritain ke siapa-siapa tentang hari ini yah? nanti ibu gak bisa maen-maen kaya gini lagi dengan kamu.” “iya bu, niko gak akan cerita.” “makasih ya sayang, ibu seneng banget hari ini, nanti laen kali kamu yang akan ibu beri kenikmatan, sayangnya hari udah abscessed jadi ibu anatar aja kamu pulang ya??” “iya bu” katanya..
Setelah itu, akupun mengantarnya pulang, dan berbasa basi sebentar dengan ibunya. Sesampainya di rumah, aku masih merasa amative dan kembali bermasturbasi sebentar lalu mandi. Untung saja besok adalah hari minggu, karena hari ini bener-bener melelahkan.
Malam itu akupun tertidur dengan senyum menghiasi wajahku, karena membayangkan si niko meminum pipisku dan memakan semua kotoranku. Hahaha, activity is beautiufull!! 
Thanks

Evi Isteri Tetanggaku

Setelah 10thn menjalani rmh tangga dan telah dikaruniai 2 ank, tentunya kadang timbul kejenuhan dalam rmh tangga, untunglah karna kehidupan kami yang terbuka, kami dapat mengatasi rasa jenuh itu, termasuk dalam urusan seks tentunya. awal dari segalanya adalah cerita dari istriku saat akan tidur, yang mengatakan bahwa evi tetangga depan rumah aq ternyata mempunyai suami yang impoten, aq agak terkejut tidak menyangka sama sekali, karna dilihat dari postur suaminya yang tinggi tegap rasanya tdk mungkin, memang yg aku tau mereka telah berumah tangga sekitar 5 tahun tapi blm dikaruniai seorang anakpun,
“bener pah, td evi cerita sendiri sm mama” kata istriku seolah menjawab keraguanku,
“wah, kasian banget ya mah, jadi dia gak bisa mencapai kepuasan dong mah?” pancingku
“iya” sahut istriku singkat
pikiran aku kembali menerawang ke sosok yg diceritakan istriku, tetangga depan rumahku yang menurutku sangat cantik dan seksi, aku suka melihatnya kala pagi dia sedang berolahraga di depan rumahku yang tentunya di dpn rumahku jg, kebetulan tempat tinggal aku berada di cluster yang cukup elite, sehingga tidak ada pagar disetiap rumah, dan jalanan bisa dijadikan tempat olahraga, aku perkirakan tingginya 170an dan berat mungkin 60an, tinggi dan berisi, kadang saat dia olahraga pagi aku sering mencuri pandang pahanya yang putih dan mulus karena hanya mengenakan celana pendek,

Gara Gara Suami Mabok

Berikut adalah cerita sex seorang istri yang memiliki suami kebetulan lebih tua darinya, namanya dewi, mungkin tak pantas di panggil istri bejat, karena sebenarnya dia jauh dari kesan genit dan binal, hanya saja karena dia haus seks maka kita kategorikan sebagai istri bejat, Inilah cerita sex selengkapnya dimana dewi memanfaatkan rumah kosongnya untuk bercinta dengan karyawan suaminya….
Malam itu Dewi terlihat sedang menonton TV diruangan keluarga dengan hanya mengenakan daster warna putih berbahan satin, Dewi terlihat cantik dan adult mengenakan daster itu, belahan payudaranya yang putih dan mulus terlihat jelas sekali karena daster satu talinya itu berbentuk V, sementara dibalik dasternya Dewi tidak mengenakan BH dan CD, kedua putingnya yang berwana merah mudapun terlihat menonjol di dasternya itu sementara bayangan hitam yang tipis diselangkangannya terbayang dengan jelas.
Dewi memang masih muda umurnya sekarang ini baru 30tahun, dia menikah dengan suaminya pada saat ia berumur 20, sementara suaminya seorang duda beranak satu berumur 40 tahun. Anak tirinya Doni sekarang ini berumur 18 tahun. Sampai saat ini Dewi belum dapat memberikan keturunan kepada suaminya, mungkin ini yang membuat tubuh Dewi tetap adult terutama kedua buah payudaranya yang masih kencang.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review